Selasa, 20 Agustus 2013

Letak Geografis

Di Indonesia bagian Timur, tepatnya di Papua, ada sebuah suku yang hasil ukirannya sangat unik dan terkenal di bagian Indonesia lainnya, termasuk bagian bumi di luar Indonesia. Suku yang dimaksud ialah Suku Asmat. Jumlah populasi Suku Asmat yang berkisar 70.000 orang terbagi dalam dua populasi besar, yaitu mereka yang tinggal di pedalaman dan mereka yang tinggal di pesisir pantai. Cara hidup, ritual, kebiasaan, sistem sosial, dan dialek bahasa kedua populasi ini sangat berbeda. Suku Asmat yang tinggal di daerah pesisir pantai dibagi menjadiSuku Bisman dan Suku Simai.

  Kabupaten Asmat terletak diantara 4º-7º Lintang Selatan dan 137º-140º Bujur  Timur. Sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Nduga dan Kabupaten Yahukimo. Sebelah selatan berbatasan dengan Laut Arafuradan Kabupaten Mappi. Sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Mimika dan Laut Arafura. Sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Boven Digoel dan Kabupaten Mappi.

  Karakteristik wilayah yang berdataran rendah, ber-rawa dan sering tergenang air, menyebabkan pembangunan konstruksi jalan di Kabupaten Asmat menggunakan konstruksi jalan jembatan. Jalan jembatan inilah yang menjadi sarana transportasi bagi masyarakat setempat untuk melakukan perjalanan darat. Satu-satunya cara untuk melaluinya adalah dengan berjalan kaki.

  Di kota Agats, ibukota Kabupaten Asmat, seluruh bagian kota dihubungkan dengan jalan jembatan ini. Jalan utama di kota ini adalah sebuah jembatan dengan lebar kira-kira 2 meter yang memanjang menuju pusat-pusat perekonomian seperti pasar, pusat pemerintahan, pusat kesehatan, sarana umum, tempat ibadah dan sekolah. Masing-masing rumah terhubung dengan jembatan seadanya menuju jembatan utama yang herfungsi sebagai jalan umum bagi pejalan kaki. Tidak ada kendaraan bermotor roda dua dan empat di kota kabupaten seperti Agats. Jadi tidak ada polusi suara maupun polusi udara di sini.


 
Kondisi seperti ini menciptakan interaksi yang sangat tinggi di antara masyarakat, karena hampir semua warga akan melintas di jalan jembatan ini, tak terkecuali para pejabat. Interaksi masyarakat yang sangat tinggi ini memungkinkan satu sama lain saling mengenal dan saling menyapa.

  Kehadiran orang asing atau tamu akan langsung dikenali di wilayah itu Masyarakat Asmat sangat ramah dengan para pendatang baru atau tamu di wilayahnya. Mereka biasanya akan menyapa selamat pagi atau selamat siang jika berpapasan di jalan. Sedangkan untuk berhuhungan dari satu distrik ke distrik lain, yaitu bagian wilayah di luar kota Agats, digunakan transportasi air. Beberapa alat transportasi air seperti perahu, perahu panjang tradisional, perahu panjang dengan motor dan speedboat sering menjadi pilihan untuk perjalanan antar kampung dan distrik.

 

1 komentar: